Saturday, September 22, 2012


Nama    : Lidia Simanjuntak
Kel         : 18
Nim        : 21040112130023
REVIEW “JALAN DI LEUWIDAMAR AMBLES DAN LONGSOR”
Menurut saya longsor, banjir dan kerusakan – kerusakan lain bukan merupakan hal yang baru bagi Indonesia. Hal ini terlihat dari salah satu kejadian di kecamatan Leuwidamar. Ruas jalan yang menjadi penghubung kecamatan di Lebak ambles dan longsor. Kejadian tersebut sudah sering terjadi tiga tahun belakangan ini di daerah tersebut, tetapi tetap saja belum mendapat perbaikan yang intensif. Tentunya kejadian ini, sangat disayangkan masyarakat karena sebagian besar kegiatan masyrakat harus melewati ruas jalan tersebut. Kejadian – kejadian seperti ini sudah sering saya amati terjadi di Indonesia. Bahkan, anak – anak sekolah harus melewati jembatan layang yang cukup curam yang tentunya membahayakan nyawa mereka karena jalan tidak diperbaiki.
Menurut penglihatan saya atas artikel ini yang menjadi salah satu penyebab utama dari tidak diperbaikinya jalan tersebut adalah karena masalah anggaran. Pemerintah daerah maupun pusat sibuk memperdebatkan masalah anggaran dan mengesampingkan keresahan rakyat yang sangat menanti – nantikan perbaikan jalan agar mereka dapat melakukan kegiatan sebagaimana biasanya. Jika ditelaah dengan seksama, sebenarnya jalan tersebut bisa saja diperbaiki dengan anggaran yang minimal jika pemerintah langsung mengambil tindakan secara langsung menutupi kerusakan jalan yang dimulai dari kerusakan yang kecil. Tetapi, jika keadaanya sudah seperti jalan di Leuwidamar ini, maka sudah pasti anggaran yang dibutuhkan semakin membludak. Selain masalah anggaran, disini juga terlihat faktor lain dari amblesnya jalan di Leuwidamar ini adalah karena struktur jalan yang sudah rentan. Mungkin saja kerentanan jalan tersebut karena pembangunannya yang tidak secara maksimal sehingga menyebabkan jalan tersebut mudah longsor. Faktor – faktor angkutan yang melewati jalan tersebut juga dapat menjadi pemicu semakin rentannya jalan tersebut, apalagi truk – truk pengangkut barang. Keprihatinan pemerintah dan pemimpin – pemimpin daerah sangat dibutuhkan dalam hal – hal seperti ini . Karena, mungkin saja awal amblesnya jalan tersebut karena lubang kecil saja, namun karena dibiarkan begitu saja maka timbullah lubang yang semakin besar dan lama kelamaan akan menyebabkan longsor. Sama seperti ungkapan yang mengatakan bahwa “Kegagalan itu muncul bukan karena batu yang besar, melainkan karena kerikil yang kecil”. Inilah yang selalu saja dihadapi di negara kita ini. Negara ini, terlalu sering mengesampingkan perkara – perkara kecil. Padahal tanpa disadari perkara kecil tersebutlah nantinya yang akan menjadi perkara besar yang tidak dapat dikendalikan dan akhirnya memberi dampak kepada kelangsungan kehidupan masyarakat.
Sejauh saya mengamati keadaan di sekitar saya, tindak lanjut dari pemerintah selalu terkesan lambat terhadap masalah – masalah yang terjadi. Padahal masyarakat pada umumnya selalu berusaha memberikan kontribusinya untuk membantu pembaharuan. Hal itu dapat terlihat dari tindakan masyarakat di sekitar daerah Leuwidamar ini menyumbangkan tenaganya dengan cara berjaga – jaga di sekitar daerah longsor untuk menghindari kecelakaan seperti terjerumus ke dalam jurang longsoran apalagi di bawah jalan tersebut terdapat sungai Cisimeut.  Masyarakat juga membuat tanda – tanda agar masyarakat yang melintas tahu bahwa daerah tersebut rawan kecelakaan. Masyarakat melakukan hal yang seperti dengan tujuan agar pemerintah daerah  segera mengirimkan alat untuk memperbaiki jalan tersebut namun alhasil tidak ada alat berat ataupun pekerja yang dikirimkan kesana.  Kekecewaan tentu muncul dari masyarakat karena pemerintah tidak menanggapi keadaan bahkan simbol – simbol yang telah mereka buat.
Di atas segalanya itu, sebenarnya ada satu hal yang sangat dibutuhkan untuk menciptakan infrastruktur yang baik. Sebuah perencanaan yang matang tentunya dibutuhkan setiap wilayah agar wilayah tersebut terbentuk dengan baik. Dengan perencanaan juga tentunya akan tercipta suatu konsep pembangunan, sehingga konsep tersebut dapat meningkatkan kualitas tata ruang. Disinilah dibutuhkan planner – planner yang dapat menata ruang kehidupan sehingga terkontrol dengan baik. Planner juga dibutuhkan di dalam hal perbaikan jalan di Leuwidamar tersebut. Karena, dengan perencanaan pembangunan yang terarah mungkin bisa membuat jalan tersebut lebih kokoh dan tidak rentan. Tentunya perjalanan planner tersebut juga harus didukung dari berbagai aspek pendidikan, agar tercipta kerjasama menghasilkan tata ruang yang lebih berkualitas.
  SUMBER           : KOMPAS, KAMIS, 01 MARET 2012


No comments:

Post a Comment